;

Dibalik Keindahan Air Terjun Dolo



Rabu 16 november 2011, saya kembali berwisata ke air terjun dolo untuk ke tiga kalinya. Mulanya saya benar-benar tidak menginginkan untuk kembali berwisata ke tempat itu. Mengingat waktu wisata pertama, kaki saya sampai gementar saat melintasi tangga yang kata orang sichhh 1000 lebih anak tangga untuk bisa capai lokasi air terjun. Jadi kalo pergi pulang 2000 lebihlahhhh....!!! Tapi karena bosan di kost, akhirnya saya ikut bareng.

Perjalanan kali ini berbeda dengan sebelumnya. Nasi 1 reskuker, 3 ekor ikan mentah kami bawah. Juga peralatan dan perlengkapan pangang. Boleh dibilang wisata kali ini adalah wisata kuliner. Dengan personil, saya, K" Ema, K" Iren, K Okto, K" Andi, K" Borgol, K" Vacko  dan K" willi (Kulianya di Jogja, kebetulan lagi treveling ke Kota Tahu. Jadi, K willy pingin terapi betis. "Iya kah...????"  Iya kaleeeeee). Empat sepeda motor vs 8 manusia. hehehehe................

Berangkat sekitar pukul 13.00 WIB, kami memulai rute perjalanan dari Kampung Dalam (tempat kontrakan kami) menuju air terjun dolo. Jaraknya sekitar 25 km dari kota kediri. Tepatnya di Dusun Basuki Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.

Sepanjang jalan, pemandangan yang begitu indah dapat kami nikmati. Pegunungan yang ditumbuhi beribu-ribu pohon cemara, dengan teras yang ditata rapi oleh para petani mengintari pepohonan. Pemandangan ini tak pernah membosankan untuk dipandang. Betapa giatnya para petani wilayah ini sehingga pegunungan dengan berbagai jenis tanaman begitu tertata rapi dialam itu. Pemandangan yang serupa belum pernah saya temui ditempat lain.

Banyak tikungan dan belokan tajam yang harus dilalui. Memang asyik tapi berbahaya bagi pengendara. Tak bisa dibayangkan jika sesuatu terjadi dengan kendaraan atau kelalaian pengendara. Mungkin sangat buruk jika terjadi.

Perjalan kami hampir tiba di tempat tujuan. Kali ini kami lebih melihat, bagaimana hijauhnya alam itu. Alam indonesia, alam kediri, alam dolo sungguh masih hijau.  Pegunungan yang mengelilingi air terjun dolo sangat indah. Di Puncak pegunungan terlihat awan putih tebal. Hawanya sangat dingin. Wow, begitu dinginnya hawa dolo.

Setelah tiba, kami harus membutuhkan 20 menit lebih untuk menuju lokasi air terjun. Seperti yang sudah saya bilang diatas. Kali ini kami harus berjalan tanpa kendaraan. Jangan mencoba jika ingin masih hidup. Soalnya bukan aspal, bukan jalan raya. Hanya tangga dengan beribu-ribu anakan tangga. Mampus ni. Orang kupang bilang "beta bisa mati badiri ni"....

Mau tak mau harus. Lucunya, belum setengah perjalanan, keluh, kesah, kesut mulai terdengar. hahahaha. Waduh, mending duduk saja dulu. Jalan sambil duduk. Begitu dan begitu terus. Yang seharusnya 10 menit, akhirnya harus 20 menit lebih. Memang, tak mampu. Hanya arti kebersamaan yang memampukan kami.

Selesai sudah rintangan ini. Akhirnya tiba dengan agak kepincangan. Syukurrrrrrrrrrrrrrrrr.......................!!!

Lagsung ke tujuan utama kami, panggang ikan terus makan bareng. Kayu bakar, dan perlengkapan untuk panggang, sesegera kami siapkan. Setelah itu, 1 jam lebih 3 ekor ikan dapat selesai dipanggang sambil poto-poto. Lumayan lama soalnya kayu bakarnya pada lembab semua.

Kini saatnya untuk makan bersama. Ternyata ada sambal dengan tomat, bawang merah, dan cabe yang dibuat K" iren. Sambal khas orang timor memang begitu. Tanpa di goreng tapi rasanya ingin makan sambal tanpa nasi. Semua makanan habis dilalap tanpa sisa. Hanya tulang ikan yang tersisa.

Setelah hampir 2,5 jam di  lokasi air terjun, kamipun harus kembali. Saya sempat berpikir "seandainya saya seperti spiderman, mungkin tangga ini tidak saya lewati lagi". Sayangnya, hanya diangan-angan. Huffff, kembali lagi melewati tangga-tangga itu. Tapi akhirnya...... We can. Dua kali lipat, 1000 tangga dapat kami  lewati dengan susah payah.


Langsung janji: Cukup untuk terakhir kali ke dolo. Bayangkan saja, sampai saat saya menulis postingan inipun tumit saya masih kesakitan.
Tobat......tobat......!!!

Dan kamipun kembali_____

Berikut Foto-Foto yang diambil hari itu:

 Capek naik turun tangga. Istirahat sebentar

Hijau alam dolo


Pohon yang manarik perhatian saya. Pohon apa ya? Tak tahu namanya.

Air terjun dolo.

Narsis bareng, dari kiri ke kanan atas: K Willy, K Andy, K Iren, K Borgol, K Okto, K Vacko

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

2 comments

7 Desember 2011 pukul 01.25

dadi kpengen mlaku - mlaku nda....

7 Desember 2011 pukul 01.59

@Matematika dan aqayo malaku2 neng kono wae, wisata sekalian olahrraga_____

Posting Komentar

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Popular Posts

Postingan Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Social Bookmarking