;
Ini cerita pengalaman saya sendiri saat berangkat ke Kota Malang untuk mengikuti pra klinik di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang (RSSA Malang).
Sudah menjadi hal yang lumrah di nengara kita ketika melihat orang-orang (penumpang) berdesakan dalam bus.
Hal ini karena alat transportasi yang kurang atau sopir bus yang tidak mematuhi aturan jumlah penumpang?
Atau mungkin aturan itu tidak ada!!!
Mulanya saya bersama seorang teman saya berangkat dari gang (Gang 08 kampung Dalam, kediri) tempat kost saya menuju terminal tamanan kota kediri. Setelah diterminal, hanya satu bus yang standby untuk meluncur ke kota Dingin, Malang. Karena menunggu itu paling membosankan, maka kamipun langsung menumpangi bus itu. Juga kwatir, " jangan-jangan bus ini adalah bus terakhir ke Malang mengingat hari hampir malam. Maklum, jarang sekali numpang bus ke malang jadi sangat buta dengan jadwal bus. Biasanya sepeda motor pilihan saya jika ke Malang.
Tidak sempat terduga, tidak satupun tempat duduk yang kosong. Besok pagi harus ke Rumah Sakit. Mau tak mau harus berangkat sekarang, biar punya banyak waktu untuk istirahat setelah disana.
Berdiri penuh sesak diatas bus. Rasa ini makin membara pula pada kondektur dan konjak bus. "Uda sesak, malah muat terus penumpang disetiap area perjalanan". Makin sesak dan hampir tak ada sela-sela untuk sedikit bertukarr tempat atau posisi.. Tak tanggung-tanggung, ucapan kata kotorpun terdengar dari mulut teman saya sebagai ungkapan emosinya. Sayapun sempat begitu. Sangat berdesakan Hanya berpasrah pada situasi dan berharap ada penumpang yang segera turun.
Belasan kilo terlewati, posisi kamipun masih tetap dalam keadaan tegak dalam bus. Masih saja berharap untuk cepat-cepat duduk. Syukur, setelah di Gura sebelum memasuki wilayah Pare ada penumpang yang turun. Sayapun bisa duduk menggantikan posisi penumpang itu. Rasanya legaaaa buangattttttt.....!!! hehehe
Dua setengah jam perjalanan, akhirnya kami selamat sampai terminal Landong Sari Kota Malang. Sesegera, kami mencari makan. Setelah itu, dengan angkutan kota LDA, kami menuju RSSA. Beruntung, ada saudara saya yang sudah terlebih dulu pagi tadi sehingga kami tidak perlu mencari penginapan lagi.
Tiba dan menuju kost baru kami. Kemudian istirahat untuk lepas lelah dan siap untuk masuk RSSA esok paginya.
Satu minggu di Malang, Satu minggu di Kota Dingin, satu minggu harus mandi air es. Satu minggu untuk belajar, satu minggu untuk menimbah pengalaman.
Berharap, kenangan dan pembelaajaran indah dapat kutemui di Kota ini.
Malang, 13 februari 2012
Berdesakan di Atas Bus
Ini cerita pengalaman saya sendiri saat berangkat ke Kota Malang untuk mengikuti pra klinik di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang (RSSA Malang).
Gambar Ilustrasi desakan peneumpang
Sumber gambar: Bee's Blog
Sudah menjadi hal yang lumrah di nengara kita ketika melihat orang-orang (penumpang) berdesakan dalam bus.
Hal ini karena alat transportasi yang kurang atau sopir bus yang tidak mematuhi aturan jumlah penumpang?
Atau mungkin aturan itu tidak ada!!!
Mulanya saya bersama seorang teman saya berangkat dari gang (Gang 08 kampung Dalam, kediri) tempat kost saya menuju terminal tamanan kota kediri. Setelah diterminal, hanya satu bus yang standby untuk meluncur ke kota Dingin, Malang. Karena menunggu itu paling membosankan, maka kamipun langsung menumpangi bus itu. Juga kwatir, " jangan-jangan bus ini adalah bus terakhir ke Malang mengingat hari hampir malam. Maklum, jarang sekali numpang bus ke malang jadi sangat buta dengan jadwal bus. Biasanya sepeda motor pilihan saya jika ke Malang.
Tidak sempat terduga, tidak satupun tempat duduk yang kosong. Besok pagi harus ke Rumah Sakit. Mau tak mau harus berangkat sekarang, biar punya banyak waktu untuk istirahat setelah disana.
Berdiri penuh sesak diatas bus. Rasa ini makin membara pula pada kondektur dan konjak bus. "Uda sesak, malah muat terus penumpang disetiap area perjalanan". Makin sesak dan hampir tak ada sela-sela untuk sedikit bertukarr tempat atau posisi.. Tak tanggung-tanggung, ucapan kata kotorpun terdengar dari mulut teman saya sebagai ungkapan emosinya. Sayapun sempat begitu. Sangat berdesakan Hanya berpasrah pada situasi dan berharap ada penumpang yang segera turun.
Belasan kilo terlewati, posisi kamipun masih tetap dalam keadaan tegak dalam bus. Masih saja berharap untuk cepat-cepat duduk. Syukur, setelah di Gura sebelum memasuki wilayah Pare ada penumpang yang turun. Sayapun bisa duduk menggantikan posisi penumpang itu. Rasanya legaaaa buangattttttt.....!!! hehehe
Dua setengah jam perjalanan, akhirnya kami selamat sampai terminal Landong Sari Kota Malang. Sesegera, kami mencari makan. Setelah itu, dengan angkutan kota LDA, kami menuju RSSA. Beruntung, ada saudara saya yang sudah terlebih dulu pagi tadi sehingga kami tidak perlu mencari penginapan lagi.
Tiba dan menuju kost baru kami. Kemudian istirahat untuk lepas lelah dan siap untuk masuk RSSA esok paginya.
Satu minggu di Malang, Satu minggu di Kota Dingin, satu minggu harus mandi air es. Satu minggu untuk belajar, satu minggu untuk menimbah pengalaman.
Berharap, kenangan dan pembelaajaran indah dapat kutemui di Kota ini.
Malang, 13 februari 2012
Label:
My Way
,
Transportasi
2 comments
ole2 ne jo lali nda.
@Matematika dan aqenak oleh2 apa ya....??? heehheh
Trims pak munif bwt commenx...
Posting Komentar