;
Kefamenanu ibukota kabupaten Timor tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebuah kota kecil, kota terpencil di Indonesia bagian Timur. Kota kefamenanu juga dikenal dengan nama Kota Sari atau lebih akrab lagi dengan nama Bi'inmafo. Itu adalah Kotaku. Kota yang memiliki sebuah desa dimana aku lahir, dibesarkan dan membekali hidup (Desa Banain) . Disana tempat sebagian keluarga besarku berada.
Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada, tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini. Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang betapa berartinya hidup. Tanah warisan leluhur yang selalu mendoakanku, sehingga sampai detik inipun aku masih dapat bernapas lega menjalani hirup pikuk dunia yang selalu ada tangis dan tawa.
Telah lama aku meninggalkan kota ini. Pergi jauh mencari ilmu di tanah orang. Untuk membekali masa depan yang begitu penting untuk perjalanan hidup dimasa-masa yang akan datang.
Aku rindu…sangat rindu. Rindu tanah yang dulu kupijaki dengan kaki-kaki kecilku. Saat aku masih belum merasa tentang arti kehidupan. Saat diri ini masih terlentang dipangkuan ibu. Saat dimana aku berlari mengelilingi lintasan lapangan disetiap senja. Saat persahabatan adalah hal terindah yang kusaksikan dan kuinginkan.
Aku masih rindu. Dan akan selalu kurindu. Tanah gersang dikala musim kemarau, hijau disaat musim hujan. Rumahku, museum kenanganku, seragam merah-putihku, sepatu atau kadang-kadang sendal jepitku. Kurindu semua kisah tentangnya, meski ada jejak-jejak luka di sana.
Tak peduli, di sini hanya ada rindu.
Kefamenanu , aku akan kembali......!!!
Kefamenanu, Kotaku....!!!
Tugu Selamat Datang di kilo 9 Kota Kefamenanu
Kefamenanu ibukota kabupaten Timor tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebuah kota kecil, kota terpencil di Indonesia bagian Timur. Kota kefamenanu juga dikenal dengan nama Kota Sari atau lebih akrab lagi dengan nama Bi'inmafo. Itu adalah Kotaku. Kota yang memiliki sebuah desa dimana aku lahir, dibesarkan dan membekali hidup (Desa Banain) . Disana tempat sebagian keluarga besarku berada.
Tanah kelahiran yang selalu membawa kenangan dimanapun aku berada, tanah kelahiran yang selalu memberi aku inspirasi dan motivasi untuk terus bertahan menjalani hidup ini. Yang dulu sewaktu kecil memberi pelajaran berharga tentang betapa berartinya hidup. Tanah warisan leluhur yang selalu mendoakanku, sehingga sampai detik inipun aku masih dapat bernapas lega menjalani hirup pikuk dunia yang selalu ada tangis dan tawa.
Telah lama aku meninggalkan kota ini. Pergi jauh mencari ilmu di tanah orang. Untuk membekali masa depan yang begitu penting untuk perjalanan hidup dimasa-masa yang akan datang.
Aku rindu…sangat rindu. Rindu tanah yang dulu kupijaki dengan kaki-kaki kecilku. Saat aku masih belum merasa tentang arti kehidupan. Saat diri ini masih terlentang dipangkuan ibu. Saat dimana aku berlari mengelilingi lintasan lapangan disetiap senja. Saat persahabatan adalah hal terindah yang kusaksikan dan kuinginkan.
Aku masih rindu. Dan akan selalu kurindu. Tanah gersang dikala musim kemarau, hijau disaat musim hujan. Rumahku, museum kenanganku, seragam merah-putihku, sepatu atau kadang-kadang sendal jepitku. Kurindu semua kisah tentangnya, meski ada jejak-jejak luka di sana.
Tak peduli, di sini hanya ada rindu.
Kefamenanu , aku akan kembali......!!!
Label:
Banain
,
Kefamenanu (TTU)
2 comments
Tanah kelahiran selalu terkenang, di sana menghabiskan masa kecil, masa penuh keceriaan....
Sangat inspiratif..., aku jadi teringat kampung hamanku... TQ
@Harun ArYa Pak Harun. Bagaimanapun, tanah kelahiran adalah surga dan awal dari semuanya. TK atas commentx...
Posting Komentar