;
Tiga Hari Tiga Malam Yang Menyebalkan di Pare
Hari ini merupakan hari ketiga saya pre klinik dipare. Ternyata suasana disini tak mendukung saya untuk lebih bertahan lagi. Makanan yang serba mahal, fasilitas seperti tempat print yang jauh, begitu membuat saya patah semangat tuk tinggal lebih lama. Hufftt, pinginnya cepat selesai pra klinik.
Bayangkan saja, nasi pecel tambah susu hangat harganya sepuluh ribu rupiah, padahal di kediri cuman seberapa saja harga sepiring nasi pecel. Ya, kalo tambah susu hangat palingan tujuh ribulah. Entah kenapa...??? Jangan-jangan penjual itu lihat saya orang baru dengan logat dan wajah yang begitu bedah, ataukah harga disini memang begitu...? Tapi kemahalan untuk sepiring nasi pecel...!!!
Pingin masak sendiri sama teman-teman, tapi kok.....??? Kali ini, fasilitas tempat kost yang tidak mendukung untuk bisa masak. Tak ada kran air, padahal tempat untuk masak dan cuci piringnya ada. Hanya satu kran air yang ada di kamar mandi dan toilet. Padahal peralatan dan perlengkapan masak, seperti reskuker, piring dan sendok sudah kami bawah. Sia-sia sudah............ Benar-benar menjengkelkan. Bodohnya kami saat cari tempat penginapan. Tanpa cek terlebih dahulu fasilitas-fasilitas yang ada, kami langsung serbu masuk. Ahhhh, bodohhhhhhhh amattttttt. hehehe........
Lebih paranya lagi, disetiap kamar kost, tempat cok listrik/terminalpun tak tersedia. Sejam setelah tiba petama, pingin buka leptop, colokan di kamar tak ada satupun, dikamar depan hanya satu tapi terpakai buat lampu teras depan. Terpaksa, kami harus pulang untuk ambil terminal listrik di kediri. Payahhhhhhhh...................! Untung jarak kediri-pare tidak begitu jauh. Hanya membutuhkan kurang lebih 20 menit perjalanan menggunakan sepeda motor.
Syukur, dirumah sakit, kami bisa jalankan tugas kami dengan baik dan tetap semangat hingga hari ketiga ini. Mudah-mudahan bisa lancar hingga akhir karena utamanya adalah pre klinik. Bertahan dan jalani sajalah...............
Bayangkan saja, nasi pecel tambah susu hangat harganya sepuluh ribu rupiah, padahal di kediri cuman seberapa saja harga sepiring nasi pecel. Ya, kalo tambah susu hangat palingan tujuh ribulah. Entah kenapa...??? Jangan-jangan penjual itu lihat saya orang baru dengan logat dan wajah yang begitu bedah, ataukah harga disini memang begitu...? Tapi kemahalan untuk sepiring nasi pecel...!!!
Pingin masak sendiri sama teman-teman, tapi kok.....??? Kali ini, fasilitas tempat kost yang tidak mendukung untuk bisa masak. Tak ada kran air, padahal tempat untuk masak dan cuci piringnya ada. Hanya satu kran air yang ada di kamar mandi dan toilet. Padahal peralatan dan perlengkapan masak, seperti reskuker, piring dan sendok sudah kami bawah. Sia-sia sudah............ Benar-benar menjengkelkan. Bodohnya kami saat cari tempat penginapan. Tanpa cek terlebih dahulu fasilitas-fasilitas yang ada, kami langsung serbu masuk. Ahhhh, bodohhhhhhhh amattttttt. hehehe........
Lebih paranya lagi, disetiap kamar kost, tempat cok listrik/terminalpun tak tersedia. Sejam setelah tiba petama, pingin buka leptop, colokan di kamar tak ada satupun, dikamar depan hanya satu tapi terpakai buat lampu teras depan. Terpaksa, kami harus pulang untuk ambil terminal listrik di kediri. Payahhhhhhhh...................! Untung jarak kediri-pare tidak begitu jauh. Hanya membutuhkan kurang lebih 20 menit perjalanan menggunakan sepeda motor.
Syukur, dirumah sakit, kami bisa jalankan tugas kami dengan baik dan tetap semangat hingga hari ketiga ini. Mudah-mudahan bisa lancar hingga akhir karena utamanya adalah pre klinik. Bertahan dan jalani sajalah...............
Label:
My Way
5 comments
Sabar-Sabar , emank makannya di daerah mana bro ! kok mahal! perasaan Pare g jauh beda ama kediri bro
@wisata indonesiaDi sktr area RSUD___. Tempatnya strategis jd makananx jg strategis kaleeeeeeeeeee. hehe
SABAR nDA......
@LintasKoran
Thanks sobbb
Posting Komentar