;
Diego Mendieta lahir di Paraguay pada 13 Juni 1980.
dan menghembuskan nafas terakhir di tanah rantau, Solo, Indonesia: 03 september 2012. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, yang semuanya tinggal di Paraguay.
Semua tentu kaget, tentu haru dan bahkan ada yang sampai meneteskan air mata ketika mendengar kisah tentang Diego Mendieta. Kematian Diego meninggalkan goresan yang sangat memalukan bagi insan sepakbola indonesia.
Tunggakan gaji yang mnyebabkan tersendatnya perawatan saat tubuhnya tak setanguh seperti ketika ia berlari dilapangn. Hingga menjelang mautpun, Ia masih berharap dan menginginkan tunggakan gajinya.
“Gak minta gaji full, Aku cuma minta tiket pesawat.
Biar bisa pulang ketemu Mamah dan mati di Negara Saya.”
Itulah Keinginan terakhir 'Diego Mendieta' sebelum menghembuskan nafas Terakhir di RS Moewardi Solo sekitar pukul 23.30 WIB (3/12/2 012). Pemain asing asal Paraguay ini menghembuskan nafas terakhirnya di usia 32 tahun, di Rumah Sakit Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/12) dini hari.
Ini adalah catatan buruk, kisah yang harus di tanggapi serius oleh para penguasa sepa bola negri ini. Semoga tak ada kesan sepeleh terhadap kisah ini.
Yang harus dilakukan sekarang adalah membenah pesepakbolaan nasional. Agar tidak lagi terjadi hal-hal yang meruntuhkan martabat bangsa.
Selamat jalan Diego. Maafkanlah negeri ini yang begitu (tak) menghargai arti sebuah nyawa. Rest In Peace.
Kisah Sedih Diego Mendieta
Vidio, Diego Mendieta memakai Jersey Kebesaran As Roma s
aat dirawat di Rumah Sakit.
aat dirawat di Rumah Sakit.
Diego Mendieta lahir di Paraguay pada 13 Juni 1980.
dan menghembuskan nafas terakhir di tanah rantau, Solo, Indonesia: 03 september 2012. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, yang semuanya tinggal di Paraguay.
Semua tentu kaget, tentu haru dan bahkan ada yang sampai meneteskan air mata ketika mendengar kisah tentang Diego Mendieta. Kematian Diego meninggalkan goresan yang sangat memalukan bagi insan sepakbola indonesia.
Tunggakan gaji yang mnyebabkan tersendatnya perawatan saat tubuhnya tak setanguh seperti ketika ia berlari dilapangn. Hingga menjelang mautpun, Ia masih berharap dan menginginkan tunggakan gajinya.
“Gak minta gaji full, Aku cuma minta tiket pesawat.
Biar bisa pulang ketemu Mamah dan mati di Negara Saya.”
Itulah Keinginan terakhir 'Diego Mendieta' sebelum menghembuskan nafas Terakhir di RS Moewardi Solo sekitar pukul 23.30 WIB (3/12/2 012). Pemain asing asal Paraguay ini menghembuskan nafas terakhirnya di usia 32 tahun, di Rumah Sakit Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/12) dini hari.
Ini adalah catatan buruk, kisah yang harus di tanggapi serius oleh para penguasa sepa bola negri ini. Semoga tak ada kesan sepeleh terhadap kisah ini.
Yang harus dilakukan sekarang adalah membenah pesepakbolaan nasional. Agar tidak lagi terjadi hal-hal yang meruntuhkan martabat bangsa.
Selamat jalan Diego. Maafkanlah negeri ini yang begitu (tak) menghargai arti sebuah nyawa. Rest In Peace.
4 comments
met taon baru 2013 Nda
Namanya juga sepak bola indonesia.. gurem bro.. makanya ane males ngikutin Liga indonesia..
@mas munif memang manis Baru balas ni. Met tahun baru juga ya. Mumpung baru 14 hri. hehe.
@Addimasyqi Ya begitulah sobat. Sangat disayangkan...
Posting Komentar